370 research outputs found

    A Lternatif Kapal Pengangkut Lpg Melalui Sungai Dengan Memanfaatkan Teknologi Iso-tank

    Full text link
    Condition of Indonesian rivers, geographically, is sharp, narrow, and shallow shape with many curves and also high water current with big differences in water tidal. Moreover, there are hard sedimentation in estuary caused big affect to vessel entering harbour. With great potential on LPG carrier passing through river, required limited draft, length and capacity of vessel. An Advanced container technology, also design to carry liquid (ISO-TANK), may distribute LPG through the river only by conventional container carrier. Self Propulsion Barge is an alternative of ISO-TANK carrier with small draft and big capacity

    Biomass Production and Formulation of Bacillus Subtilis for Biological Control

    Full text link
    Bacillus subtilis is a widespread bacterium found in soil, water, and air. It controls the growth of certain harmful bacteria and fungi, presumably by competing for nutrients, growth sites on plants, and by directly colonizing and attaching to fungal pathogens. When applied to seeds, it colonizes the developing root system of the plants and continues to live on the root system and provides protection throughout the growing season. The study on biomass production and formulation of B. subtilis for biological control was conducted in the laboratory of Department of Plant Pathology, College of Agriculture, University of the Philippines Los Baños (UPLB-CA), College, Laguna from May to July 2005. The objective of the study was to determine the optimum pH and a good carbon source for biomass production of B. subtilis and to develop a seed treatment formulation of B. subtilis as biological control agent. Results showed that the optimum pH for growth of B. subtilis was pH 6 (1.85 x 109 cfu/ml). In laboratory tests for biomass production using cassava flour, corn flour, rice flour, and brown sugar as carbon sources, it grew best in brown sugar plus yeast extract medium (6.8 x 108 cfu ml-1 in sterile distilled water and 7.8 x 108 cfu ml-1 in coconut water). In test for bacterial biomass carriers, talc proved to be the best in terms of number of bacteria recovered from the seeds (3.98 x 105 cfu seed-1)

    Pengaruh Konsentrasi Natrium Hidroksida, Asam Stearat, dan Bahan Tambahan Lainnya terhadap Kualitas Sabun Transparan dari Virgin Coconut Oil

    Full text link
    Sabun adalah salah satu jenis surfaktan yang dibuat melalui reaksi penyabunan/saponifikasi, dimana minyak direaksikan dengan alkali (NaOH/KOH) menghasilkan sabun dan gliserol.Penelitiaan ini bertujuan untukformula pada pembuatan sabun transparan, menghasilkan teknologi (formula) pembuatan sabun transparan dari bahan bakuvirgin coconut oil dan menambah diversifikasi produk dari kelapa khususnya VCO menjadi sabun yang layak/aman digunakan dan dapat dikembangkan menjadi suatu industri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang terdiri dari 2 tahap yaitu Tahap I: untuk mendapatkan kisaran konsentrasi alkali (NaOH/KOH) yang terbaik dan suhu pemanasan yang tepat dalam pembuatan sabun transparan. Konsentrasi alkali yang digunakan adalah 16.26%, 18.29%, 20.35%, 22.32%, 24.39%, 26.42%. sedangkankisaran suhu proses penyabunan yang digunakan adalah: suhu ruang, 600C dan 800C. Penelitian Tahap II untuk menghasilkan formula yang terbaik dalam pembuatan sabun transparan dengan sifat kimiafisik dan organoleptik yang baik. Pada tahap ini divariasikan konsentrasi sukrosa, alkohol, asam stearat dan gliserin serta pewarna dan pewangi. Hasil dari penelitian ini adalah pembuatan sabun transparan dapat dilakukan pada kisaran suhu saponifikasi yang optimal adalah 70-800C.Konsentrasi Penambahan alkali (NaOH) dalam pembuatan sabun dasar dengan bahan baku minyak kelapa (VCO) adalah 16.2624.39%.Adapun formula sabun transparan yang dapat direkomendasikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:NaOH: 20.35- 24.39%, asam stearat:16.9-23.90%, sukrosa: 49.00-58.80%, alkahol: 23.18%, gliserin:15-25%, pewarna: 0.1-1%, dan pewangi: 0.25% -1%

    Sistem Informasi Penjualan Tiket Berbasis Multiuser Pada Semawis Water Park Di Semarang

    Full text link
    Semawis Water Park merupakan salah satu Perusahaan jasa yang bergerak di bidang tempat kolam renang. Dalam melakukan kegiatan pengolahan penjualan tiket masih menggunakan sistem manual. Hal ini berimbas pada laporan penjualan yang masih lama dalam pembuatannya sehingga membuang-buang waktu dan juga kurang akurat dalam proses pembuatan laporan, sehingga kurang efektif bagi Perusahaan. Untuk itu penulis akan membuat system yang mampu mengatasi per-masalahan tersebut.  Dalam menyelesaikan masalah tersebut maka penulis mengumpulkan data dan fakta yang ada pada Semawis Water Park di Semarang selanjutnya merancang suatu sistem informasi penjualan tiket yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Dalam pembuatan sistem informasi penjualan tiket, penulis menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan juga Microsoft SQL 2000 sebagai database berbasis multiuser. Dengan rancangan sistem informasi penjualan tiket tersebut diharapkan mampu menangani permasalahan yang ada pada Perusahaan yaitu memperoleh ke-mudahan dalam menyajikan laporan penjualan tiket secara cepat, tepat dan akurat sehingga tidak membuang waktu terlalu lama. Kata Kunci : Sistem, Informasi, Database, Multiuser

    Refraining or Resisting:Responses of Green Movement Supporters to Repression During the 2013 Iranian Presidential Elections

    Get PDF
    Findings on the effect of repression on political participation are mixed and inconclusive. This article addresses this puzzle by introducing and conceptualizing ‘responses to repression’ as individuals’ varying willingness to risk-taking and continuing with political activities despite possible threats. We use three-wave panel survey data and focus on the run-up to the 2013 Iranian presidential elections, during which the gradual decline in political participation of Green Movement supporters turned into a remarkable increase in activism. The findings indicate that the decision to either refrain from or resist repression plays an important role in explaining some forms of political participation. And, in turn, this decision to either refrain or resist is influenced by social-psychological factors: Iranian Green Movement (IGM) supporters who experienced less fear, were more aggrieved and perceived lower levels of repression than other supporters, were more inclined to embrace risks. Consequently, they more frequently engaged in everyday forms of resistance – covert activities, which are difficult to be controlled and surveilled by states. It implies that social movement supporters in repressive contexts cannot only ignore the risks associated with activism and continue with the same activity but can also find or invent other forms of political activity to resist repression

    Efektifitas Sanksi Sosial Terhadap Pelanggaran Hukum Adat di Masyarakat Negeri Iha Kulur Kabupaten Seram Bagian Barat

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan dan menganalisis praktik hukum adat cambuk dan bagaimana dampak dari penerapan hukum adat cambuk yang berlaku di Negeri Iha Kulur. Metode penelitian ini menggunakan metodedeskriptif kulitatif yang berupaya untuk mengungkapkan suatu fakta, keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya dengan. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan pendekatan yuridis sosiologis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan hukum adat cambuk di Negeri Iha Kulur yakni dimulai dari pemberian kewenangan dalam menyelesaikan sengketa kepada satgas negeri dan pemuda untuk diadili,  pelaksanaa hukum cambuk bertempat dikediaman kepala pemuda, alat cambuk yang digunakan yakni terbuat dari rutan jawa dengan diameter 2,5 - 3 cm dengan panjang kisaran 1.5 meter. Dampak dari penerapan hukum adat cambuk yaitumemberikan efek jera bagi pelaku dan menjadi contoh bagi untuk tidak mencoba melanggar aturan yang berlaku di negeri Iha Kulur. Persepsi masyarakat negeri Iha Kulur terkait hukum adat yakni sangat mendukung dengan ada dan bertahannya hukuman cambuk. Hukum cambuk dirasa efektif dalam menurunkan tinggkat pelanggaran yang pada akhirnya menimbulkan rasa nyaman dalam masyarakat itu sendiri. Hukum cambuk dipandang sebagai kearifan lokal negeri atau sebagai ciri khas identitas negeri Iha Kulur itu sendiri
    • …
    corecore